Apa itu umroh? Pada dasarnya, umroh adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim dengan berziarah ke Kota Mekkah. Dalam pelaksanaannya, orang yang menjalankan ibadah umroh akan melakukan beberapa amalan, mulai dari niat/ihram, tawaf, sa’i, yang kemudian diakhiri dengan memotong rambut. Agar lebih paham soal umroh, mari mengulik lebih jauh soal pengertian umroh, syarat, hingga waktu yang dianjurkan untuk melakukannya.
Daftar Isi
Apakah Umroh Itu Wajib?
Mengutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, kalangan ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda terkait hukum menjalankan ibadah umroh. Ada yang mengatakan bahwa ibadah tersebut wajib dilaksanakan, tetapi ada pula yang menyatakan itu tidak wajib. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa umroh hukumnya sunnah.
Perbedaan pendapat itu dijabarkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi ‘alal Muslim, yang berbunyi:
“Ulama berbeda pendapat dalam wajibnya umrah. Satu pendapat mengatakan wajib, pendapat lain mengatakan sunnah, dan ulama kalangan mazhab Syafi’i terdapat dua pendapat, namun yang paling sahih ada wajib umrah. Dan telah sepakat bahwa sungguh haji dan umrah tidak wajib dalam umur manusia kecuali satu kali.”
Maka, jika merujuk pada kutipan di atas, kewajiban melakukan umroh masih mendapatkan respons yang berbeda dari beberapa ulama. Akan tetapi, karena warga Indonesia mayoritas mengikuti mazhab Syafi’i, hukum umroh menjadi wajib bila merujuk pendapat yang lebih sahih.
Syarat Melaksanakan Umroh
Berikut adalah syarat wajib umroh yang harus dipahami jika kamu berniat untuk berangkat ke tanah suci dengan tata cara yang benar.
1. Beragama Islam
Pastinya, syarat wajib yang pertama dan mutlak harus dipenuhi adalah menganut agama Islam. Karena jika itu dilakukan oleh orang yang bukan Muslim, ibadah tersebut tidak bisa disebut umroh.
2. Sudah dewasa atau baligh
Dalam agama Islam, istilah baligh berarti sudah dewasa atau mencapai kedewasaan. Masa baligh ditandai dengan adanya ciri kedewasaan secara fisik. Pada tahap ini, seorang Muslim juga harus sudah bisa membedakan mana yang tergolong hal yang baik dan mana yang buruk.
3. Memiliki akal yang sehat
Syarat wajib berikutnya adalah berakal sehat. Artinya, seorang Muslim yang ingin menunaikan ibadah umroh wajib memiliki akal pikiran yang waras atau tidak mengalami gangguan kejiwaan.
4. Sudah mampu
Untuk bisa menunaikan ibadah umroh, seorang Muslim wajib memiliki kemampuan, baik itu dari segi kesehatan fisik ataupun kondisi finansialnya.
5. Merdeka
Syarat terakhir yang wajib dipenuhi adalah merdeka. Maksudnya adalah umat Muslim yang hendak melaksanakan ibadah umroh haruslah pribadi yang merdeka dan bukan seorang hamba sahaya (budak).
Baca juga: 7 Tata Cara Umroh yang Benar, Terapin Jangan Ada yang Kelewat!
Kapan Waktu yang Dianjurkan untuk Umroh?
Saat melakukan persiapan sebelum umroh, kamu tentu ingin tahu kapan waktu yang dianjurkan atau tepat untuk menunaikan ibadah ini. Berdasarkan beberapa hadis yang ada, bulan Ramadan menjadi waktu terfavorit dan dianjurkan untuk pergi umroh. Bahkan, ada salah satu hadis yang menyebut jika pahala umroh yang dilakukan saat bulan suci Ramadan sama dengan pahala ibadah haji.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Selain melaksanakannya di bulan Ramadan, faktor iklim juga patut menjadi pertimbangan saat hendak memilih waktu umroh. Pasalnya, iklim di Arab Saudi sangat berbeda dengan Indonesia. Saat musim panas, suhu di Arab bisa mencapai 45 derajat Celcius, sementara saat musim dingin, temperaturnya dapat turun hingga minus 3 derajat.
Maka untuk menyikapi kondisi iklim yang ekstrem di Arab, umat Muslim disarankan untuk pergi umroh sekitar bulan Maret hingga Mei, yang memiliki cuaca tidak terlalu panas ataupun dingin.
Bagaimana Jika Wafat Saat Umroh?
Tentunya, tidak sedikit yang menjalankan ibadah umroh saat usianya tidak lagi muda atau sudah lansia. Lantas, bagaimana jika seorang Muslim akhirnya meninggal saat menunaikan umroh? Mengutip dari situs Muslim.or.id, Muslim yang meninggal ketika ihram harus dimandikan dengan air yang sudah campur dengan daun bidara atau sesuatu yang bisa memberikan bau wangi. Kemudian, ia pun harus dikafani dengan memakai 2 potong kain, serta tidak diberi wewangian ataupun penutup kepala dan wajah. Adapun pahala bagi orang yang umroh dan kemudian meninggal seperti disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
“Barangsiapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, maka dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, maka ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan barangsiapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.”
(HR Abu Ya’la dan dishahihkan Albani dalam Shahih At Targhib 1114)
Demikian ulasan seputar apa itu umroh, syarat wajib, hingga waktu terbaik untuk melaksanakannya. Yuk, baca terus ulasan lainnya untuk tahu apa saja larangan umroh atau menggali lebih dalam soal keistimewaan umroh!
Untuk kebutuhan umroh (plus dan reguler) hingga haji plus, percayakan pada biro travel umroh dan haji plus Lin Asbania yang sudah berpengalaman sejak tahun 2015. Lin Asbania juga memastikan bahwa setiap keberangkatan jamaah saat umrah ataupun berhaji akan senantiasa didampingi oleh para ustaz pembimbing ibadah yang berpengalaman.