Beberapa tahun yang lalu, berita tentang penipuan bisnis travel umroh cukup sering kita dengar. Salah satu kasus yang terkenal adalah kasus First Travel. Dengan jumlah korban mencapai enam puluh ribuan, total kerugian yang disebabkan oleh pihak travel bahkan mencapai 900 miliar rupiah.
Saat ini, kasus penipuan seperti itu sudah berkurang jumlahnya berkat pengawasan ketat dari Kementerian Agama. Meski demikian, tidak ada salahnya Anda mengulik kembali berbagai kasus penipuan tersebut dan seperti apa modus operandi yang bisa membuat korban ‘ketipu’. Berikut penjelasannya.
Daftar Isi
Kasus Penipuan Jemaah Umrah Paling Viral di Indonesia
Berikut ini adalah empat kasus penipuan travel umroh yang sempat masuk headline media nasional beberapa tahun yang lalu.
1. Abu Tours
Kasus penipuan bisnis biro umroh yang sempat bikin geger adalah penipuan Abu Tours pada 2018 silam. Travel ini tidak melakukan penipuan kepada jemaah umrah melainkan kepada jemaah haji. Total kerugian yang dialami 86.720 jemaah haji tersebut mencapai Rp1,8 triliun. Sebuah angka yang fantastis, bukan?
Bagaimana modus operandi dari travel umrah dan haji ini? Abu Tours menawarkan paket dengan harga yang murah. Tak heran, orang-orang jadi tertarik untuk ‘menabungkan’ uangnya di travel ini.
2. First Travel
Kasus penipuan bisnis biro umroh First Travel juga sempat populer tahun 2018 silam. Selain karena banyaknya korban serta nominal total kerugian yang cukup fantastis, kasus ini ramai diperbincangkan karena salah satu pelakunya adalah public figure. Adalah Anniesa Hasibuan, salah satu desainer baju muslim ternama di Indonesia yang menjadi salah satu pelaku penipuan ini.
Kasus ini merugikan 63.310 calon jemaah umrah dengan total kerugian mencapai Rp905 miliar rupiah. Sama seperti kasus Abu Tours, para calon jemaah umrah First Travel juga ‘ketipu’ berkat iming-iming harga travel yang murah. Hal ini makin diperkuat dengan trik marketing First Travel yang menyeret Syahrini sebagai salah satu promotornya.
Dengan nominal yang fantastis tersebut, baik Anniesa dan Andika Surachman (suami Anniesa Hasibuan) menggunakan uang tersebut untuk kepentingan rekreasi dan bisnis pribadi.
Kini, pasangan suami istri ini harus meringkuk di sel tahanan selama 20 tahun (Andika), dan 18 tahun (Anniesa).
3. Usmaniyah Hannien Tour
PT Usmaniyah Hannien Tour dari Surakarta juga sempat bikin geger masyarakat berkat kasus penipuan umrah yang dilakukannya. Jumlah kerugian yang disebabkan karena perbuatan travel ini adalah Rp37,8 miliar. Nominal kerugian tersebut merupakan nominal dana yang berasal dari tabungan 1.800 calon jemaah umrah.
4. Solusi Balad Lumampah
Terakhir, kasus penipuan umrah yang viral di Indonesia adalah penipuan yang dilakukan PT Solusi Balad Lumampah (SBL).
Penipuan umroh yang juga terungkap di tahun 2018 ini merugikan 12.845 calon jemaah umrah dengan total kerugian mencapai Rp300 miliar. Travel umrah yang satu ini sempat memiliki 30.237 orang calon jemaah. Akan tetapi, hanya sekitar 17.000 jemaah saja yang diberangkatkan ke tanah suci.
Sama seperti kasus lainnya, pemilik travel menggunakan dana penipuan tersebut untuk kepentingan pribadinya. Misalnya seperti membeli mobil mewah beserta kendaraan roda dua.
Baca juga: Kenapa Umroh Harus Pakai Travel? Ternyata Ini Nih Alasannya!
Apa yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Penipuan Travel Umroh?
Kasus-kasus di atas tentunya membuat Anda begidik ngeri karena total nominal penipuan yang besar, bukan? Jika kasus penipuan umroh tersebut menimpa Anda, kira-kira apa yang harus dilakukan?
Dilansir dari situs HukumOnline, Anda dapat mengajukan gugatan kepada pihak biro umrah jika mengalami kerugian karena penipuan. Jenis gugatan yang diajukan adalah gugatan perwakilan kelompok, yang karenanya Anda perlu mematuhi persyaratan-persyaratan berikut:
- Ada banyak orang yang mengalami kejadian serupa sehingga gugatan sendiri-sendiri tidak efektif.
- Ada kesamaan fakta, peristiwa, jenis tuntutan, serta dasar hukum yang mendasari pengajuan gugatan.
- Wakil kelompok yang mengajukan gugatan berani menjamin bahwa dirinya memiliki kejujuran serta kesungguhan untuk mewakili pihak penggugat.
Selanjutnya, Anda perlu mengumpulkan dokumen-dokumen yang dapat membuktikan bahka pihak travel umrah benar-benar melakukan tindak penipuan tersebut.
Jika diperlukan, Anda bisa menyewa pengacara (advokat) untuk membela kepentingan kelompok. Advokat juga bisa membantu memberikan advis hukum sehingga kelompok Anda bisa memiliki peluang lebih untuk memenangkan gugatan.
Jika Tertipu Travel Umroh Apakah Uang Akan Kembali?
Selain menggugat pihak travel umrah yang terbukti menipu, pihak penggugat alias para jemaah tentunya ingin agar uangnya kembali. Apakah hal ini mungkin dilakukan?
Setelah memenangkan gugatan, para jemaah mungkin saja menerima uangnya kembali. Akan tetapi, sering kali uang para jemaah tidak bisa dikembalikan 100 persen. Bahkan ada jemaah yang tidak menerima uang ganti rugi sama sekali dikarenakan banyak hal.
Untuk menghindari penipuan travel umroh ini terjadi, akan lebih baik jika Anda berhati-hati dalam memilih biro umrah. Pastikan Anda mengetahui bagaimana cara memilih biro umroh terpercaya serta mengetahui ciri-ciri biro umrah bodong sehingga Anda bisa tetap waspada ketika memilih biro umrah.
Pastikan biro umrah yang Anda tuju terdaftar di Kementerian Agama, memiliki jadwal keberangkatan yang pasti, memiliki harga yang wajar, serta terkenal memiliki track record yang baik.
Lin Asbania Tour siap menjadi mitra perjalanan yang amanah untuk ibadah umrah serta haji Anda. Beroperasi sejak 2015, Lin Asbania Tour berhasil memberangkatkan ribuan jemaah umrah dan haji. Tak perlu ragu, karena Lin Asbania Tour sudah terdaftar di Kementerian Agama sehingga terjamin keamanannya.