Ibadah umroh dan haji sama-sama membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Inilah yang sering kali menjadi kendala utama bagi masyarakat Indonesia. Meski begitu, kamu tidak boleh menyerah, lho. Faktanya ada beberapa cara menabung untuk umroh yang bisa kamu terapkan.
Tentunya, cara-cara yang kami sebutkan nanti bisa kamu pilih sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing, ya!
Daftar Isi
Berapa Sih Estimasi Biaya Untuk Ibadah Umroh?
Sebagai alternatif untuk ibadah haji yang masa tunggunya makin lama, umroh memang identik dengan biaya yang lebih terjangkau. Namun, bagi beberapa kalangan, biaya umroh juga bisa dibilang tidak sedikit.
Belum lagi, biaya umroh selalu mengalami perubahan tiap tahun. Sebagai contoh, di tahun 2020 lalu estimasi harga paket umroh reguler minimal ada di angka Rp16 jutaan. Sementara itu, saat ini paket umroh reguler sudah naik di kisaran Rp28 hingga Rp 30 jutaan ke atas per orang.
Dalam waktu 3 tahun saja, kenaikannya mencapai lebih dari Rp10 juta. Kenaikan ini yang terkadang membuat orang maju mundur untuk menjalankan ibadah umroh.
Sebenarnya, perbedaan biaya umroh tiap tahun ini adalah hal yang wajar. Beberapa penyebab yang mendasarinya, seperti:
- Naiknya nilai dolar atas rupiah yang menyebabkan harga avtur melonjak. Ini berpengaruh terhadap harga tiket pulang-pergi.
- Meningkatnya jamaah umroh membuat tarif kamar hotel juga meroket karena ketersediaan terbatas.
- Kenaikan pajak juga turut menjadi penyebab naiknya biaya umroh.
Cara Menabung Untuk Umroh
Biaya umroh yang cenderung naik secara berkala, setiap tahun, tentunya membuat kamu mau tidak mau harus menyisihkan dana. Ikuti 4 cara menabung untuk umroh berikut agar alokasi dana umrohmu lebih tertarget:
1.Ikuti Program Tabungan Umroh di Bank
Beberapa orang mungkin berpikir bahwa menabung di bank itu haram. Alasannya adalah riba karena ada bunga di dalamnya. Namun, kenyataannya, MUI Indonesia tidak mengharamkan aktivitas menabung di lembaga keuangan.
Tentunya, jika kamu masih ragu untuk menabung di bank konvensional, maka beralih saja ke bank syariah. Bank yang satu ini menawarkan produk perbankan dengan prinsip syariah. Berbeda dengan bank konvensional yang menawarkan bunga tabungan, maka bank syariah menggunakan sistem bagi hasil.
Keuntungan dari dana yang ditabung oleh nasabah akan dibagi secara adil antara kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan di awal. Beberapa bank yang punya produk tabungan umroh adalah Bank Syariah Indonesia, Bank Syariah BCA, dan juga BTN.
Dari ketiga bank di atas, kamu bisa memilih mana yang programnya lebih sesuai dengan kondisi finansial saat ini. Ketiganya juga sama-sama sudah memiliki sertifikat dari lembaga berwenang seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia).
2. Nabung Langsung di Biro Penyelenggara
Opsi kedua yang bisa kamu lakukan untuk bisa berangkat umroh adalah dengan menabung langsung di biro penyelenggaranya. Biasanya, setiap biro punya kebijakan berbeda mengenai mekanisme tabungan umroh ini.
Kamu bisa menanyakan prosedur dan mekanisme di awal pendaftaran. Pastikan kamu memilih biro umroh tepercaya agar dana yang ditabung tidak dibawa kabur. Ini sebagai langkah antisipasi saja karena sekarang tidak sedikit terjadi penipuan umroh dan travel umroh bodong.
Baca juga: 7 Ciri Ciri Biro Umroh Penipu! Waspada, Jangan Sampai Kegocek!
3. Alokasikan Tabungan ke Produk Investasi Syariah
Aktivitas menabung memang tidak bisa diandalkan untuk mengembangkan dana. Setoran awal dan nilai akhir yang diperoleh seringkali tidak jauh berbeda. Ini membuat beberapa orang mencari alternatif lain. Salah satunya dengan investasi.
Ada cukup banyak jenis investasi yang bisa kamu pilih. Khusus untukmu yang tidak ingin memakan riba, kamu bisa mencoba mengalokasikan dana tabungan ke investasi syariah.
Contoh paling mudah adalah investasi emas. Nilai emas cenderung naik dan stabil. Kamu juga tidak perlu takut tergerus inflasi. Selain itu, kamu juga bisa mencoba investasi saham syariah, reksadana syariah, sukuk ritel, obligasi syariah, hingga P2P Lending syariah.
Pastikan untuk mempelajari instrumen pilihanmu sebelum benar-benar mengalokasikan dana ke dalamnya. Ini dilakukan untuk meminimalkan risikomu dalam merugi karena tidak siap dalam berinvestasi.
4. Sisihkan 5 – 10% Penghasilan Setiap Bulan
Kamu mungkin ingin lebih mandiri dalam mengalokasikan dana untuk umroh? Tidak masalah, kamu bisa mencoba untuk menyisihkan dana dari penghasilan bulanan.
Besaran dananya bisa kamu sesuaikan dengan nominal gaji. Idealnya, kamu bisa menyisihkan 5% hingga 10% tiap bulan agar dana untuk umroh terkumpul. Atau kamu juga bisa menghitung antara durasi pengumpulan dana dan estimasi biayanya.
Namun, selalu pastikan terlebih dahulu, kamu sudah mengalokasikan sebagian gaji untuk tabungan darurat dan tabungan wajib sebelum masuk ke pos biaya umroh. Ini penting untuk dilakukan agar kondisi keuangan tetap stabil saat kamu menjalankan ibadah umroh nanti.
Setelah sukses menerapkan cara menabung untuk umrohdi atas, kamu bisa merealisasikan ibadah umroh bersama Lin Asbania Kami adalah biro umroh dan haji plus legal dan tepercaya di Semarang. Tidak hanya umroh, Lin Asbania juga menawarkan paket haji plus untuk ibadahmu yang lebih nyaman dan menyenangkan.